Senin, 05 April 2010

Tugas Bahasa Indonesia 2

Paragraf Deduktif

Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.

Contoh :

Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.


Ilmu pengetahuan itu sangat penting. Sebab ilmu pengetahuan membuat kita jadi pintar. Kepintaran membuat kita lebih percaya diri. Kepercayaan diri membuat kita tidak mudah terpengaruh kata-kata orang lain. Apalagi itu hanya berupa hasutan atau isu-isu tanpa bukti. Kita juga tidak bisa di bohongi oleh orang yang ingin menjerumuskan. Dengan ilmu kita bisa mendapat pengalaman berharga.


Paragraf induktif:

Kalimat utama terletak di akhir paragraf setelah kalimat-kalimat penjelas.

Contoh :

Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya.
Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional


Kepintaran membuat kita lebih percaya diri dan mendapatkan pengalaman. Pengalaman membuat kita tau akan arti hidup. Kita dapat terhindar dari hasutan orang lain yang merugikan diri sendiri. Kita dapat ilmu dalam mempelajari dan tidak henti untuk mencarinya. Ilmu pengetahuan membuat kita menjadi pintar dan ilmu itu sangat penting.


Pragraf Campuran

Gengsi irama dangdut semakin meningkat. Bila dahulu iram dangdut dinilai kampungan, peralatan asal ada dan tempat pertunjukannya selalu di pinggiran, maka kini suasana berubah. Irama dangdut sudah tidak dinilai kampungan. Peralatan lengkap, megah dan modal besar dengan peralatan band pop. Biduan dan biduanitanya tidak sembarangan lagi. Sekarang biduan dan biduanitanya berasal dari band-band terkenal baik dalam berpenampilan, bergaya maupun dalam suara. Orkes melayu sudah bias muncul di acar-acara besar, di gedung-gedung megah. Bahkan irama dangdut muncul di berbagai tempat mewah seperti hotel, klub malam, dan mobil-mobil mewah. Bahkan kini irama dangdut pun sudah menembus kaum “gedongan” dan kampus.

Beban hidup yang semakin berat membuat orang mencari hiburan yang mudah dicerna, murah tetapi meriah. Pamor biduan dan biduanitanya yang menonjol mempengaruhi selera masyarakat. Suara gendang yang asyik dapat mengajak orang secara spontan mengikuti irama dangdut. Walhasil irama dangdut semaki popular. Kenyataan itu ditunjang lagi oleh ramainya artis terkenal seperti Achmad Albar, Hetty kus Endang dan lain-lain dan band terkenal seperti Kus Plus, Bimbo,dan Panbers, hijrah ke irama dangdut tersebut. Tambahan lagi “getol”nya penyanyi-penyanyi tersebut mempromosikan kaset lagu mereka yang berisi irama dangdut ke radio, televisi, Koran, dan media promosi lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar